Puisitentang alam yang rusak bertambah panasnya dunia inisemakin tak terasa sejuknya anginsemakin tak terdengarnya kicauan nyanyian alamsemakin hilang jernihnya air sungaihanya keringat manusia serakah yang sering menetes dibumidan semakin keringnya tanah yang dia pijaktak ada lagi pohon yang tumbuh, hanya gedung yang sanggup bertahan saat inikemana manusia yang dulu merindukan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PUISI TEMA ALAMPuisi tema alam adalah puisi yang bersajak tentang berbagai hal yang berkaitan dengan fenomena alam seperti pegunungan, pedesaan, pantai, laut, luar angkasa, atau tentang alam yang rusak. Menulis puisi alam merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ketakjuban terhadap keindahan alam dan segala isinya yang ditujukan sebagai wujud rasa syukur. Berikut ini adalah tiga karya puisi bertema alam ciptaan Berwarna Mataku terpaku Seketika terbit senyum tertahankuAda pelangi disana...Benakku mengagumiKeindahan nyata yang fana ini Bagai lintasan panjang tiada akhirAda pelangi disana...Menghapus gelapnya langit 1 2 3 4 Lihat Puisi Selengkapnya 20Puisi KERUSAKAN Alam Indonesia: Akibat Ulah Manusia. pohon ku habis ditebang. Kini telah rusak. Bentangan alam begitu indah. Gunung gunungnya yang terhampar. Atau sawahnya yang lebar. Begitu pula dengan pantai dan lautan. Dengan lembah dan lereng-lereng nya. Semuanya tampak begitu cantik.

Ilustrasi alam, sumber inspirasi puisi. Foto PixabayPuisi merupakan karya sastra yang menjadi media untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Menulis puisi sebenarnya cukup mudah, sebab setiap peristiwa yang kita lihat, dengar, dan alami dapat dijadikan inspirasi untuk menulis. Alam menjadi salah satu tema puisi yang banyak ditulis. Sebab alam dengan segala keagungan dan problemanya mampu merangsang emosi dan perasaan, baik yang berupa kekaguman maupun kecemasan. Berikut ini adalah contoh puisi tentang alam yang dihimpun dari berbagai sumber Hamparan Hijau SawahkuPagi ini, matahari belum menampakkan sinarnyaMungkin karena ini masih terlalu pagiTapi, hamparan hijau sawahkuTelah membuat mata ini menikmatinyaBetapa indahnya karunia Sang PenciptaBegitu besar dan tak terhinggaAdalah bukti indah karunia-MuKini, matahari mulai menampakkan wajahnyaSinarnya menyeruak disela-sela daunMenambah cerahnya suasana alam desakuHamparan hijau sawahku adalah anugerah-MuAlam untuk Anak Cucu Kita Penulis Fouren S. Wijayaberkawan dengan kemewahan Dari mana semua kau dapat? Dari hutan yang kau tebang Dari hewan yang kau bunuh yang mau melihat keindahan alam dan masih mau menghirup udara segarIndahnya Alam Negeri IniPenulis Ronny MahariantoKicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk, tenang, senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegiranganKekagumanku sulit untuk kupendamPesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegununganBak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirnaIlustrasi alam. Foto PixabayPegunungan Menjulang tinggi, hijau dan kakuDan kabut selalu membungkusmuSerta awan selalu menyelimutimuTak ada satupun yang membatasimuTermasuk hujan yang tidak sekalipun menggerusmuKala burung bernyanyi menyambut pagiEmbun pagi berkilau tersirat sang mentariPohon-pohon bergoyang seakan menariMemberi harapan dan impian yang tinggiPegunungan yang hijau dan indahOh BumiPenulis Cut Amanda AzzahraMakhluk hidup berkeliaran di sudut-sudut bumi Air laut yang berwarna biru Daratan yang berwarna hijau Gedung-gedung pun menjulang tinggi Sungguh indah dan besar bumi ini Memberi tahu kepada manusia bahwa kau telah rusak tetapi, kenapa bumi masih sanggup menahan ini Manusia tidak memikirkannya Musibah-musibah yang menimpa Kurasa itu mungkin balasan bumi terhadap apa yang dibuat manusia selama ini... Aku berharap Tuhan membukakan pintu hati manusia Aku ingin melihat indahnya dunia ini yang tak pernah kulupakan sampai akhir hayat nanti

Puisitentang alam adalah puisi yang bercerita tentang berbagai fenomena di alam, seperti pegunungan, pedesaan, pantai, laut, atau tentang alam yang rusak. Source: cerdika.com. Ada banyak sekali destinasi wisata yang rusak dan hancur di tahun 2018. Kumpulan puisi tentang lingkungan hidup yang rusak. Source: contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id

Dahulu sungai jernih desaku Asri pohonku Rindang Tapi kini Sungai kotor desaku gersang pohon ku habis ditebang. Ulah manusia Telah mengubah alam Yang dahulu cantik Kini telah rusak. Pengarang kieta Rani Maharani Bentangan alam begitu indah. Gunung gunungnya yang terhampar. Atau sawahnya yang lebar. Begitu pula dengan pantai dan lautan. Dengan lembah dan lereng-lereng nya. Semuanya tampak begitu cantik. Tetapi kerusakan alam telah terlihat. Hutan menjadi gundul. Sampah sampah memenuhi pantai. Dan gunung-gunung rusak oleh penggalian batu dan pasir. Kerusakan alam tersebut karena ulah manusia. Mereka mencari keuntungan. Tetapi tidak memikirkan akibatnya. Timbulnya bencana alam. Longsor di pegunungan. Banjir di dataran rendah. Atau bahkan kekeringan. Semua itu karena alam telah rusak. Dan kerusakannya karena ulah manusia. Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang kerusakan lingkungan dan alam. Alamku Telah Rusak Jernihnya sungai tak sejernih ketika dahulu Permai-nya sawah-sawah tak se-permai bayanganku. Alamku telah rusak Oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Pantai penuh dengan sampah Hutan hutan habis ditebang Sungai Sungai Keruh Hanya tersisa sampah, berserakan! Merindukan Bumi Hijau Kurindukan lagi Desaku yang damai Tempat aku bermain Dengan suasana yang amat Permai. Semua itu hampir hilang Sebab bumi telah kehilangan Keramahan dari manusia Yang kini berubah Angkara Murka. Di manakah tangan yang dahulu Selalu menanam pepohonan Menjaga bunga-bunga mekar Membersihkan bumi Dari kotoran. Ini bumi telah berubah karena berubah sikap manusia Yang mereka pikirkan Hanyalah keuntungan Semata. Pantaiku Kotor Kata ayahku Pantai ini begitu indah Semuanya tampak alami Semuanya tampak Asri. Di dekat pantai di dekat pantai Pepohonan yang tumbuh subur Tinggi menjulang Dedaunan juga rindang Kini semuanya berbeda Pantai penuh dengan sampah Sudah tak sedap dipandang mata Menyisakan duka lara. Mengapa Kami Ditebang? Kami lahir di zaman dahulu Sudah lama kami tumbuh Menghijaukan bumi Kesegaran kami beri Oksigen kami keluarkan Agar kau menghirup udara segar Air hujan kami tahan Agar engkau tak kebanjiran. Kenapa kini engkau berubah Hatimu tak lagi ramah Kami banyak kau terbang Tanpa sedikitpun perasaan. PUISI ALAM Alam Terasa Kelam Jauh sudah hari-hariku di semesta kulihat dengan segala keindahannya. namun kini berubah di manakah bumi indah pohon-pohon patah sungai bersampah. alam terasa kelam cahayanya hampir padam bagaikan perahu hampir karam. Rasanya ingin menangis Lihat bumi semakin gersang Semakin sempit ruang hijau Diganti tembok beton Hutan habis ditebang Hewan-hewan kesusahan Kemana lagi harus mencari Tempat untuk berlindung diri Puisi Kerusakan Alam 3 Bait Dahulu hutan ini rimbun Tempat burung-burung bernyanyi Tempat rusa menghibur diri Tempat daun mengambil embun Namun rusak sudah alam Pohon-pohon telah tumbang Oleng sebuah kerakusan Yang bercokol di hati insan Hewan-hewan kadang mengamuk Karena keluarganya kelaparan Tak lagi mereka mendapatkan Makanan di dalam hutan. Puisi Kerusakan Alam 4 Bait Aku ingin pulang ke kampung Pulang ke desa ku yang sangat Permai Di mana pohon pohon tumbuh Memberikan kesejukan Tapi apa yang kulihat Desaku telah berubah Pohon-pohon semakin sedikit Kemana pula sawah menghijau Rupanya telah berganti pabrik Kebun kebun dihabiskan Petani semakin sedikit Orang-orang menjadi buruh Alam yang hijau hanya kenangan Tak lagi dapat aku nikmati Rasanya sedih sekali Menggelayuti di dalam hati. Puisi Kerusakan Lingkungan 5 Bait Di lereng gunung itu Ada desa yang begitu damai Penduduknya bekerja di ladang Melihat segalanya amat permai. Di lereng gunung itu Kini hanya pasir batu Pemandangan yang hijau Telah berganti kegersangan Gunung telah diambil Dikeruk batunya juga pasir Yang tersisa hanya kerusakan Pada wajah ayu sang alam Jalan-jalan telah rusak Dilalui mobil yang berat Debu-debu berterbangan Mengotori udara pedesaan Hidup tak lagi nyaman Sulit untuk mencari kesegaran Bumi Desa ku menangis sedih Kurasakan hatiku pedih. Kerusakan Alam Ulah Manusia Mengapa manusia mengeluh Saat banjir mulai menerjang Bukankah tangan mereka Yang selalu rajin menebang Mengapa manusia menggerutu Saat Hujan menjadi bencana Bukankah mereka yang mengubah Gunung-gunung di menjadi pintar Puisi Alam Bersajak aa-aa Tuhan telah memberikan Keasrian di lingkungan Dia telah menumbuhkan Rumput hijau dan pepohonan Bunga-bunga bermekaran Membawa makna keindahan Jika ditimpa hujan Semuanya dalam kesegaran Rumput bunga buah-buahan Semua itu diciptakan Kepada manusia diberikan Mencukupi segala kebutuhan Puisi Bencana Alam Bersajak aa-aa Tak disangka tak diduga Banjir datang tiba-tiba Meluluhlantakkan desa dan kota Di Negeriku Indonesia Tercinta Bumi telah jadi bencana Mungkin karena ulah manusia Pada alam semena mena Enggan untuk menjaganya Alam pun berubah murka Itulah balasan dosa dosa Yang diperbuat manusia Agar mereka menyadarinya. . . . Puisi Keindahan Negeri Indonesia Indonesia negeri yang indah. Tak semua negara memilikinya. Lihatlah gunung-gunung. Juga lautannya. Begitu pula pantai. Semuanya adalah keindahan. Baca di Puisi Keindahan Indonesia. Puisi Pemandangan Kekayaan alam Indonesia menjadi pemandangan indah. Kita ingin melihat pemandangan pantai, sungai, pegunungan, dan lainnya. Banyak penyair membuat puisi. Banyak Pujangga membuat mata. Tentang keindahan Indonesia. Memang tiada bandingannya. Baca di Puisi Pemandangan Indah Indonesia. Puisi Pedesaan Indonesia memiliki pedesaan. Di sana tempatnya asri. Kita bisa melihat pemandangan. Mulai dari sawah hingga sungai. Penduduknya hidup sederhana. Namun mereka berbahagia. Ingin tahu lebih jauh? Baca di Puisi Tentang Pedesaan. Kerusakan Akibat Tambang Sajak AB-AB Kulihat alam berseri-seri Menaburkan keindahan Wajahnya dipoles petani Yang menanam pepohonan Alam itu telah berlalu Hanya tersimpan dalam kenangan Sini pemandangan menjadi pilu Merusak alam karena pertambangan Perut Bumi berbongkah-bongkah Dihujam oleh mesin manusia Hilang semua kata indah Hanya resah yang dirasa. Mari Menjaga Alam Alam memang rusak. Karena kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun kita juga bisa menjaganya. Jangan sampai alam kita rusak. Alam yang rusak pun bisa kita benahi. Diperbaiki seperti semula. Misalnya dengan penghijauan. Atau dengan menanam bakau di pantai. Tentunya banyak cara mengembalikan kelestarian alam. Inilah puisi berisi ajakan. Mari kita menjaga alam. Kita memang bersalah Telah merusak alam raya Alam yang dahulu indah Ini rusak dan merekah Mari kita hijaukan kembali Hutan yang dulu pernah asri Mari kita bersihkan lagi Sungai-sungai agar jernih Mari kita menanam bakau Agar pantai tetap lestari Jangan bimbang jangan risau Alam ini akan berseri kembali Penghijauan Jika ingin banjir berhenti Jika ingin indah lagi Jika ingin kebun lestari Bersama melakukan reboisasi. Hutan yang gundul kita tanami Itulah tanda sekaligus bukti Bahwa kita semua menyayangi Apa yang ada di muka bumi. Lingkunganku Bersih Bukankah nyaman lingkungan bersih Bukankah indah tertata rapi Bukankah Engkau juga menyenangi Jika bumi kembali asri. Marilah kita memulai Membersihkan sampah di pantai Marilah kita memikirkan Bagaimana melestarikan hutan Jangan lagi kita merusak Bumi ini anugerah Tuhan Bukankah nafas sesak Kalau penuh dengan pencemaran Lingkunganku lingkungan bersih Alamku alam yang damai Pemandanganku pemandangan permai Mari menjaga tanpa pamrih. Puisi Singkat Pegunungan Indonesia memiliki ratusan gunung. Ternyata gunung amatlah megah. Pemandangannya pun menjadi indah. Di kaki gunung ada desa-desa. Di sana pula terhampar sawah. Baca di Puisi Pegunungan 2 Bait. Puisi Pantai Untuk Anak-Anak Pantai Pangandaran, pantai Parangtritis, Pantai Kuta... semuanya ada di Indonesia. Pantai tersebut terkenal. Bahkan orang dari mancanegara ingin mengunjunginya. Tentunya karena pesona. Hingga banyak orang membuat puisi tentangnya. Baca puisi Pantai Untuk Anak-Anak. Puisi Ombak Ingin rasanya menuliskan lagi. Puisi tentang ombak di lautan. Yang kadang menghempas batu karang. Menemani alunan pantai. Baca di Puisi Tentang Ombak Apakah masih perlu contoh puisi lagi? Ya tentunya masih banyak puisi tentang kerusakan alam. Tetapi rasanya sudah cukup. Kerusakan alam akan menimbulkan bencana. Bencana tersebut merugikan manusia. Tetapi sebenarnya manusia juga yang mengundangnya. Ulah manusia membuat bumi ini banyak bencana. Oleh karena itu, mari kita membuat puisi tentang bencana alam. Bencana Banjir Bila musim berganti dari kemarau ke penghujan Hatiku gelisah lagi Sebab banjir mungkin datang Tenggelamlah rumah-rumah Rusaklah yang kami miliki Terseret oleh air banjir Membuat hati bersedih Mungkin ini salah kita Yang sembarangan membuang sampah Hingga sungai tersendat-sendat Air mengalir pun amat susah Mungkin ini salah kita Yang menebang hutan di atas sana Menggantinya dengan Villa Lalu banjir datang melanda Bencana Kebakaran Hutan Berhari-hari Kamu putih menutupi Kampung kuyang dulu asri Tak terlihat lagi kini Telah terjadi sebuah bencana Kebakaran hutan di sana Mengotori angkasa raya Menyesaki hamparan udara Mungkin ada satu tangan Yang menyebabkan kebakaran Bencana berat bagi insan Bencana kebakaran hutan. Bencana Tanah Longsor Terdengar kabar berita Telah terjadi sebuah bencana Bencana yang terus melanda Negeriku Indonesia Tanah longsor mengambil nyawa Manusia yang tertimpa Suasana berubah juga Terlebih bagi keluarga

Puisitentang alam adalah puisi yang bercerita tentang berbagai fenomena di alam, seperti pegunungan, pedesaan, pantai, laut, atau tentang alam yang rusak. Maka, apapun rasa dapat terlukis secara perlahan dari goresan pena yang mengalur menjadi diksi bermakna. 5 Contoh Sajak Sunda tentang Alam dan Lingkungan Sampai jumpa pada tema puisi tentang alam selanjutnya.
– Alam yang begitu indah nan mempesona, tidak hanya dinikmati dan dikagumi lewat lisan dan pandangan mata saja. Namun, bagi seorang yang gemar berkata-kata, mereka kerap menyuarakan kekagumannya lewat sebuah tulisan atau dijadikan sebagai puisi. Puisi tentang alam selalu punya kesan tersendiri. Baik ketajuban sang penulis puisi dengan alam itu sendiri, maupun rasa gelisah ketika alam sedang marah. Puisi merupakan sebuah karya sastra yang cukup menarik untuk dipelajari. Sebab, dengan puisi, seseorang dapat menggambarkan tentang sebuah imajinasi yang dibayangkan. Mungkin sudah banyak yang tahu akan sosok Chairil Anwar. Ya, ia adalah satu dari sekian orang pujangga Indonesia yang telah memberikan banyak inspirasi untuk banyak orang dengan karyanya. Pada artikel sebelumnya, Seruni telah membagikan Cara Membuat Puisi yang Baik dan Benar Bagi Pemula yang bisa kamu coba. Jika masih ragu untuk membuat sebuah karya sastra ini, kamu bisa melihat lebih dulu beberapa contoh puisi tentang alam beserta pengarangnya, yang bisa kalian simak dan dalami setiap makna yang terkandung di setiap baitnya. Selamat membaca, ya. Puisi Tentang Alam Pegunungan 1. Keindahan Alam Ini Betapa indahnya alam ini Laut berombak-ombak Awan berarak-arak Udara segar betiup-tiup Aku berdiri di atas gunung Berdiri di bawah langit Untuk melihat keindahan alam ini Keindahan dunia Aku mempertaruhkan nyawa Bertahan diri di atas gunung Demi melihat keindahan alam Keindahan ciptaan Tuhan Oleh 2. Puisi Tentang Pegunungan Menjulang tinggi, hijau dan kaku Dan kabut selalu membungkusmu Serta awan selalu menyelimutimu Itulah kamu, oh gunungku Tak ada satupun yang membatasimu Termasuk hijan yang tidak sekalipun menggerusmu Tetap kokoh dan membisu Itulah kamu, oh gunungku Kala burung bernyanyi menyambut pagi Embun pagi berkilau tersirat sang mentari Pohon-pohon bergoyang seakan menari Memberi harapan dan impian yang tinggi Ini adalah puisi gunung Puisi tentang pegunungan Pegunungan yang hijau dan indah Oleh Poltak. B 3. Keindahan Alam Indonesia Saat aku membuka mataku Ku tak percaya bahwa itu nyata Aku masih berpikir bahwa aku masih bermimpi Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku Sungguh indah kepulauan ini Ribuan pulau-pulau berjajar Membentuk gugusan pulau yang indah Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur Samudera luas membentang Dengan air yang biru Dan berisi keindahan di bawahnya Aku bangga menjadi anak Indonesia Aku berjanji aku akan menjagamu 4. Sejauh Mata Memandang Sejauh mata memandang Gunung kokoh abadi terpancang Diselimuti kerumunan awan-awan Ingin rasanya duduk dari ketinggan Melihat keindahan alam sejauh mata memandang Lewati hamparan hijau ladang-ladang Panorama alam sungguh menyenangkan Hilang semua kepenatan dalam kehidupan Murnikan diri menyatu dengan sang alam Angin berdesir lembur di sekitar Sejuk jernihkan setiap pemikiran Bersama gemercik air tak berkesudahan Hadirkan simfoni alam dalam kemurnian Hutan cemara turut serta menyambut Dalam rimba belantara ku menemukan sebuah arti Kesunyian yang bermakna tanpa tersakiti Panorama keindahan alam hadirkan sejuta pesona Sejauh mata memandang ku merasakan kebahagiaan Kaki terus melangkah dalam penasaran Lelah dalam dakian demi mencapai tujuan Semuanya terbalas ketika sampai pada ketinggian Panorama alam terhampar luas bangkitkan imaji Dan sejauh mata memandang, kutemukan kedamaian Suatu pemberian Tuhan yang tak boleh disia-siakan Oleh 5. Kenangan Abadi Alam Pegunungan Gunung terdiam dalam lamunan Tawarkan kesunyian Mengusir segala kepenatan Semilir angin siap obati rasa rindu Ketika kita pertama kali bertemu Alam pegunungan menjadi saksi Pengucapan dua janji suci Yang kekal abadi sampai mati Selalu ada kenangan dalam pegunungan Kita melangkah bersama arungi kehidupan Tanpa terasa sang waktu sudah memanggil Memisahkan dua insan yang sedang kasmaran Bukan tentang penyesalan hanya sebtas renungan Takdir tak dapat dilawan atau disingkirkan Perpisahan pasti terjadi tak usah larut menyesali Alam pegunungan hadirkan lagi sebuah kenangan Akan sebuah pertemuan dalam suatu ikatan Sang kekasih abadi selalu tersimpan dalam hati Kekal abadi bersama panorama alam kehidupan Oleh Puisi Tentang Alam Pedesaan 6. Inilah Desaku Beradu pada kisah perkotaan Nuansa biru menjadi dominasi penduduk yang damai Hijaunya pepohonan mengalirkan rasa sejuk di setiap tetes keringat yang mengucur deras Inilah aku… Sebuah tempat kecil yang dihuni oleh sebagian kaum bawah Namun, aku tak menangis Bahwa aku mampu membawa mereka pada alamku Alam desa yang hadir untuk perdamaian Desa yang memberikan kekuatan pada bumi pertiwi Airku selalu terasa segar Tak ada polusi, tak ada pencemaran, dan tak ada keramaian pemberontakan Inilah aku… Desa yang penuh kedamaian Desa yang memiliki topik kerinduan Desa yang memiliki segala hal dari arti yang dalam tentang alam yang terasa damai 7. Puisi Panorama Pemandangan yang indah suasana disebuah desa Mengugah tatapan mata yang memandangi Terpana akan pesona alam yang memukau Hadirmu membuat semua berarti Sebagai bukti anugerah sang pencipta Alam semesta, bawalah bait rindu Diperaduan malamku, ingin ku tatapimu Dikalau terjadi membuka jendela dan menatap sang surya Karya Siti Hartinah 8. Permainya Desaku Sawah mulai menguning Mentari menyambut datangnya pagi Ayam berkokok bersahutan Petani bersiap hendak ke sawah Padi yang hijau Siap untuk dipanen Petani bersuka ria Beramai-ramai memotong padi Gemericik air sungai Begitu beningnya Bagaikan zambrud khatulistiwa Itulah alam desaku yang permai 9. Hamparan Hijau Sawahku Pagi ini, matahari belum menampakkan sinarnya Munkin karena ini masih terlalu pagi Tapi, hamparan hijau sawahku Telah membuat mata ini menikmatinya Betapa indahnya karunia Sang Pencipta Begitu besar dan tak terhingga Hamparan hijau sawahku Adalah bukti indah karunia-Mu Kini, matahari mulai menampakkan wajahnya Sinarnya menyeruak disela-sela daun Menambah cerahnya suasana alam desaku Hamparan hijau sawahku adalah anugerah-Mu Oleh Dendi Lesmana 10. Alam Pedesaan Sungai-sungai berdawai Menuang kemercik jernih Jauh dari debu perkotaan Bocah bebas terjemahkan alam Menyapa tanpa gemerlap maya Merekalah pelukis dunia dengan tangan Berdamai dengan biru langit Menyatu dengan hijaunya padi Dan keluguan menukil indah Berpandu pada kata saling Adalah masa kecil yang sering terindu Dalam pedesaan aku ditemui Sederhana yang mewah Tanpa kemahalan ramah tamah Oleh Lika Alvionita Puisi Tentang Pantai 11. Pantai Saat di tepi pantai Kucoba memejamkan mata Melepas semua lelah dan beban yang kurasa Tergeletak di hampran luasnya pasir Serta dihiadi dengan cangkang-cangkang karang yang indah Gulungan ombak yang menerjang pasir sangat elok dilihat Neyalan yang menjala ikan, menambah indah pemandangan pantai kala itu 12. Puisi Pantai Kubiarkan ombak mengusap Kedua kakiku seperti menari-nari Dalam buaian keriaan kalbumu Kupandang jauh Jauh di ufuk kebiruan berpadu Yang menyatukan langit dan laut Namun, waktupun sekejap berlalu Beranjak dari pesona Dengan hampran pasir putihmu Debur ombak yang berdebar Dan keceriaan anak-anak tertawa Tersenyum serta lesung pipimu bak pasir jemari-jemari lentik Yang sesekali gelombang menyapa Waktu yang tak pernah kembali Berjalan bahkan berlari Inzinkanlah kutemui Bukan sekedar utaian mimpi Kan kubasih kakiku di pantaimu Oleh Panca Empri 13. Lautan yang Indah dan Tenang Lautan yang indah dan tenang Terlihat ikan yang sedang berhurau riang Di balik terumbu karang yang tampak kokoh Bersama tanaman laut yang bergerak indah Manusia yang melihat itu sangat terpesona Ikan ikan berenang dengan ceria Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang Suasana lautan sangat dan dan tenang Oleh Rini Sita 14. Lukisan Membiru Terpaan angin yang berhembus Hampran pasir yang selalu dikunjungi deburan ombak Kilatan cahaya ikut serta di sana Alami yang penuh imaji dan siratan keindahan semesta Kemegahan karang yang berdiri kokoh Keluasan langit yang membiru Warna yang berpendar oleh angin Lukisan biru telah tercipta Pesona pantai Keabadian karya Sang Esa Manusia bringas mulai berikut camput Lukiran itu terobek Kemarahan alam, musibah dari laut Siapa salah? Manusia Lukisan ini, kelestarian dan kealamian ini Kini cucuku tak dapat menikmati Oleh 15. Laut yang Kaya Karang ditampar ombak Gelombang terbentuk oleh hembusan angin Di tepi pantai angin bergemuruh Sedih pun sirna menjadi senang Lautku begitu indah Luas dan biru terbentang di sana Mahkluk hidup menjadikan habitatnya Di balik terumbu mereka bersemayam Kekayaan lautku Limpahannya menjadi sumber hidup Macam-maca kehidupan Sumber daya alam pun menjadi Indah dan kayalah lautku Bermanfaat bagi insan Indonesia memiliki anugerah Dari Sang Khalik Oleh Puisi Tentang Alam yang Rusak 16. Kemana Perginya Alamku yang Lestari? Sering kumelihat hamparan hijau sawah yang beratapkan birunya langit Namun, itu dulu Sebelah kiri dan kanan sawah membentang luas Namun, itu dulu Sekarang? Ke manakah mereka? Lapisan tanah senantiasa becek dan berwarna coklat setiap hujan reda Tanahku sekarang telah menjadi abu Tak kutemukan lagi sawah-sawah yang membentang Burung-burung pun kehilangan rumahnya Mahoni dan jati ditebang tanpa sisa Cemara-cemara tak sehijau dahulu kala Sekarang yang ada, adalah longsor dan bajir Gempa bumi dan tsunami Kekeringan terjadi tiada henti Oh alamku yang lestari, ke manakah kamu pergi? 17. Renungan Alam Manusia tidak juga sadar Bahwa alam sudah mulai pudar Karena ulah sang makhluk sempurna Alam pun kena dampaknya Pabrik melepaskan gas berbahaya Manusia diam di atas kecerobohan Apa yang terjadi saat ini Hanyalah keserakahan otoritas Kendaraan terus meningkat Jumlah ruang semakin tersikat Jutaan karbon terhidup tanpa sekat Tingkat polusi pun meningkat pesat Teknologi manjalan manusia Tetapi turut hancurkan simfoni alam dunia Semua terlibat dalam polusi ini Alam rusak hidup tak nikmat Mari sadar akan pentingnya alam Kurangi berkendara agar selamatan dari kemacetan Konsumsi apa yang dihasilkan oleh alam Bukan hasil-hasil bahan olahan Selamatkan alam dan kurangi kerusakan Alam sudah menderita sengsara Para pemuda mengutuk para orang tua Sampai kapan ini terus berlanjut Mari kita berjanji untuk tidak merusak alam Tanamlah pohon, agar harmonisasi terjaga Kurangi polusi agar alam kembali menjadi murni Mulailah hari ini, untuk esok yang lebih baik lagi Oleh 18. Derita Alam Peradaban kian tak terkendali Ledakan populasi sudah terjadi Polusi kian bertambah tanpa henti Penyakit baru datang tak terobati Gunung-gunung berubah menjadi tempat sampah Kemacetan hiasi hidup tanpa penuh berkah Alam benar-benar menderita Karena ulah manusia tak tahu diri Pabrik-pabrik dibangun untuk meracuni alam Kepulan asap membumbung tinggi Putihnya awan berubah menjadi hitam pekat Berkah alam mulai sirna, kiamat sudah semakin dekat Alam sudah memberi banyak keuntungan bagi kita Polusi yang dihasilkan tidak sebanding dengan apa yang didapat Pelan tapi pasti alam akan semakin tergerus Hanya kesadarnlah yang bisa selamatkan alam ini Jangan biarkan alam murka Karena hanya akan membawa derita Tawa dan canda hiasi keuntungan usaha Tidak peduli dengan alam, hanya kantong pribadi semata Bencana datang melanda, diikuti tangis oilu sang anak manusia Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai Jagalah alam agar hidup aman dan tentram Mulailah dari diri sendiri untuk berubahan bumi pertiwi Oleh 19. Bencana Melandaku Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh Tempatku nan asli terlindas habis Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap Kau lalap habis aku kehilangan segalanya Mata dunia terpengarah menatap heran Memang kejadian begitu dahsyat Bantuan dan pertolongan mengalir Hati manusia punya nurani Tuhan… Mengapa semua ini terjadi Mungkin kami telah banyak mengingkari-Mu Mungkin kami terlalu bangga dengan salah dan dosa-disa Ya Tuhan, ampunilah kami dalam segala dosa Oleh 20. Alamku Telah Rusak Dulu jernih sungaiku Kini kotor sudah Dulu tinggi pohon-pohonanku Kini habis sudah Dulu cantik karangku Kini buruk sudah Kini sudah rusak alamku Karena tangan manusia Karena nafkah, lupa akan alam Bagaimana dengan cucuku? Egous merenggut kita semua Maafkan kami, Tuhan Damainya alam yang kau titipkan Kini rusak Oleh 21. Keramahan Alam Hilang Tandus.. Tandus alamku Hijau dan lestarinya hanya belaka Punah dan mati menggantikan Tak lagi ramah alamku Keindahannya hanya fiksi Menjajah dan menjarah mulai populer Ketentraman.. Ketentraman sudah tiasa Tangan-tangan serakah merusak Alam terajam hilang, lenyap, punah sudah Tanpa iba Entah siapa? Kenapa? Perang dimulai Makian dan cacian adalah tradisi Kebencian merajalela Pembunuhan, pertumpahan darah, mulai membanjiri Celaan sungguh Bukan salah alam Bukan salah bumi Lalu, siapa yang salah? Kemakmuran alam yang seharusnya dijaga Kebaikan sudah tak tertebar Habis sudah dibabat Kekejaman pun berlingsatan Kejam sungguh Tak mampu melawan Tak mampu dendam Tak mampu berontak Mereka hanya diam Menunggu murka Tuhan Tangan-tangan serakah perusak bumiku Oleh Baca Juga Cara Membuat Puisi yang Baik dan Benar Bagi Pemula Itulah contoh puisi tentang alam. Dengan adanya puisi di atas, semoga kita tetap menjadi orang-orang yang cinta dan peduli dengan alam sekitar. Maka, apapun rasa dapat terlukis secara perlahan dari goresan pena yang mengalur menjadi diksi bermakna. Puisi tentang alam tentunya mengingatkan kita untuk selalu peduli terhadap alam sekitar kita.
Puisitentang alam selalu punya kesan tersendiri. Baik ketajuban sang penulis puisi dengan alam itu sendiri, maupun rasa gelisah ketika alam sedang marah. Puisi Tentang Alam yang Rusak. Kemana Perginya Alamku yang Lestari? Sering kumelihat hamparan hijau sawah yang beratapkan birunya langit Namun, itu dulu. Kumpulan puisi tentang lingkungan hidup yang rusak. Bagaimana cerita puisi lingkungan dalam bait puisi alam yang diterbitkan blog berkas puisi. diantaranyaPuisi jasad rimbaPuisi pada yang raibPuisi hutanku dahuluApakah berkisah seperti puisi rusaknya lingkungan atau puisi lingkunganku ataukah puisi tentang lingkungan yang hijau dan lebih jelasnya puisi tentang lingkungan hidup disimak saja puisi bertema lingkungan dibawah ini dalam deretan bait kumpulan puisi tentang lingkungan hidup yang rusakPUISI JASAD RIMBAKarya NadyaIbu yang bumi meratap pasrahLuka sekujur tubuh memerah tanahTatap ayah menghimpun tetes laraMenghiba, menatap rumah rimbaJasad rimba tertidur di ranjang baraTubuhnya tinggal belulang arang jelagaAsap menari iring kemana lidah paling apiMencabik batang-batang semiAngin yang gemuruh membawa sesakBocah riang tersendakBayi-bayi membiru ditetek jarum-jarum suntikNapas hanya menunggu keajaiban vulkanikMereka dalam sakit pecahnya tangan keserakahanMendaur ulang menghalalkan kematianTerkulai nafsu ambisiDari ulah diktator sebagaian kaum berdasiPADA YANG RAIBKarya Anik SusantiDi pemujaan sepi, deru mengiang gemuruhSemakin sunyi pilar-pilar hijau runtuhHanya suara angin bekas dirubuhnya pusakaRaib suara satwa-satwaAir tak punya hentiannyaRiang euforia kicau hilangMenghantui alamku adalah bencanaDebat kosong pusara para rindangMenjadi mendiang hutanBumi sudah bergelar senjaTitah Sang Kuasa merapikan ketentuanPinta udara masih ingin bersuaMeski sesak menyimpan harapanMenculik mimpi, tentang mangrove di tepi lautanSemoga di sini disentuh reboisasi pulaPada muda, lambai bermuaraHulu; paru-paru kota jangan sampai tiadaHUTANKU DAHULUKarya Lukman SambongiAsri, sejuk dipandang mataKeelokannya sungguh luar biasaMembuat banyak orang jatuh cintaMengguras hasil bumi di dalamnyaTerpikat hati ingin mengjarah segala yang adaTanpa peduli dampak, erosi melanda mengubahMaka malapetaka tiada bisa ditundaKarena segelintir ulah para perambahDahulu, sangat indah, masih terbayangDi ujung kelopak mataku yang sayub iniNamun, kesedihanku pun memuncak kiniMenyaksikan pohon pinus kesayanganTelah jadi abu dan bercampur lumpurSekarang terus membabat hingga menguburTiada pengganti tunas-tunas yang suburMusnahlah hingga masapun akan terkubur. Salahsatu contoh puisi bertema hutan yang bisa menjadi sumber inspirasi: hutan yang malang. Pengarang: Jehan Sri Handani Sangat berani dan tanpa hati nurani. dia tidak melihat. Banyak orang sakit. Dan mati. Udara rusak. Bumi menjadi tandus. Banjir melanda kota. Oh kamu kurang beruntung Contoh puisi pendek tentang kehidupan, alam, cinta Alam merupakan sebuah anugerah dari Tuhan. Keindahan dan kemegahannya membuat banyak orang ingin mengabadikannya, baik berbentuk lukisan, foto, film, lagu, hingga puisi. Jika kamu tertarik menulis puisi bertema tersebut, simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam yang bisa menjadi inspirasimu. Alam merupakan hasil karya dari Sang Maha Pencipta. Maka wajar jika manusia terkagum-kagum akan keindahannya. Untuk mengekspresikan kekaguman tersebut, beragam cara bisa dilakukan, sebagai contoh dengan menulis puisi pendek tentang dengan foto atau video yang menggambarkan jelas sebuah momen, tulisan memberikan kebebasan bagi pembacanya untuk berimajinasi. Karena itu, banyak orang yang menjadikan keindahan alam sebagai tema karya puisi pendek tentang alam tidak melulu menceritakan keindahan dan kekaguman penulisnya saja, lho! Ada juga contoh puisi pendek yang menceritakan tentang kerusakan dan bencana alam. Puisi-puisi tersebut biasanya adalah bentuk ekspresi dari keresahan sang tertarik mencoba menulis puisimu sendiri? Jika kamu sedang belajar membuat puisi, ada baiknya kamu simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam ini. Mungkin saja setelah membacanya kamu akan lebih mudah merangkai kata-kata. 1. Di Sekitar Sungai Air beriak tenang Bayang-bayang pohonan teduh dan rindang Padang luas dan sawah terbentang Jalanan sepi dan damai Ketika matahari mulai terbenam Nun jauh di sana Di desa yang teduh dan tenteram Asap mengepul Dari dapur-dapur rumah yang tersembul Bapak, ibu, anak-anak Mereka semua sudah pulang Mandi dan memasak membuat makanan malamnya Dan dari sawah bangau-bangau beterbangan burung-burung terbang merendah pulang ke sarangnya dalam kegelapan pohonan Anak-anak bangau-bangau dan burung-burung itu Seperti kita mereka terbang jauh mengembara namun pulang juga ke bumi karena mereka mencintai bumi dan mencintai rumah mereka yang tenteram mencintai kampung halaman dan tanah kelahirannya. Abdul Hadi WM, Di Tepi Sungai Contoh puisi pendek tentang alam yang pertama ini menceritakan tentang keindahan pedesaan. Digambarkan, sebuah sungai yang tenang melewati desa tersebut. Membuat burung bangau sering datang untuk mencari makan. Tidak hanya menggambarkan tentang keindahan alam saja, contoh puisi pendek tadi juga menggambarkan kecintaan penulis pada kampung halaman. Jika kamu sedang merantau ke kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya, mungkin puisi ini bisa mengingatkanmu pada keluarga di rumah. Sesekali, cobalah hubungi mereka agar tahu kamu baik-baik saja. Baca juga Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya! 2. Pantai dan Gemuruh Ombak Kubiarkan kakiku dihempas air Aku tetap berdiri di atas hamparan pasir Sesaat air merendamnya sebagian Sesaat juga hilang menjauh Yang tersisa hanya hamparan pasir halus Tatapan mataku jauh tak berujung Melihat hamparan air yang sebentar mendekat, sebentar menjauh Indah kulihat Membawa jiwa ini tenang, damai Seakan tidak ada satu masalahpun dijiwa ini Telingaku mendengar suara gemuruh ombak Yang takkan pernah berhenti Kecuali kita beranjak jauh Dari pantai Zanna Atjep, Pantaiku Contoh puisi pendek tentang alam ini menceritakan tentang keindahan pantai. Mungkin sang penulis menumpahkan kegembiraannya saat bermain-main dengan ombak dan pasir pantai. Baginya, suasana pantai membuatnya merasa tenang dan damai. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama saat di pantai? Jika iya, cobalah ekspresikan kesenangan itu dalam bentuk kata-kata indah. Jangan lupa ambil foto yang lucu saat kamu berada di sana, untuk melengkapi tulisanmu. Baca juga Yuk, Baca Pantun Nasehat dan Maknanya untuk Kehidupanmu di Sini! 3. Alam dan Waktu Saya di sini bukan untuk jejak hujan yang panjang. Tapi ada sebuah bangkai yang terlipat dalam lumpur. Dan seekor burung bertengger di atasnya. Saya di sini bukan untuk alam yang rongsokan. Tapi ada seekor anjing yang menghirup udara busuk, lalu meraung dan ulat-ulat berbaris di kakinya. Apakah waktu sebetulnya, apakah duka. Di bangkai itu berkilau arloji, berdetik saja ia sejak tadi. Goenawan Mohamad, Lanskap Contoh puisi pendek tentang alam di atas seolah-olah menggambarkan pegunungan atau hutan yang tandus. Lewat puisi itu, Goenawan Mohamad berkata bahwa alam juga memiliki umur. Tiap detik berlalu, umurnya semakin memendek. Meski umurnya semakin tua, bukan berarti manusia harus pasrah dan menunggu kehancuranya. Kata-kata “Saya di sini bukan untuk alam yang rongsokan,” adalah bentuk protes tersebut. Karena itu, mulai jaga lingkungan agar waktu yang dimiliki manusia untuk tetap tinggal di bumi semakin lama. 4. Alam Semakin Rusak Dahulu rimba raya hijau menawan Aneka pohon tumbuh merimbun Kokoh menjulang ke puncak awan Berkembang di tanah Perawan Persediaan air tersimpan aman Tertahan dalam batang pohon resapan Biar kemarau berbulan-bulan Takkan terjadi fenomena kekeringan Sungguh nyata sebuah karunia Tuhan mencipta hutan untuk kita Tapi tangan-tangan jahil dan nista Merusak rimba raya seisinya Lalu hutan yang luas membentang Ditumbuhi pepohonan tinggi menjulang Rampak rindang perlahan menghilang Berganti gundul rusak semakin gersang Ijoel Anderlie, Rimba Raya Semakin Rusak Kerusakan hutan merupakan isu yang diangkat pada contoh puisi pendek tentang alam ini. Bagi penulis, hutan adalah karunia yang senantiasa menyokong kehidupan manusia. Tapi sayangnya, semakin hari hutan semakin gundul dan hancur. Kesedihan sang penulis hendaknya bisa kita renungi. Memang, manusia membutuhkan sumber daya dari hutan untuk tetap hidup, misalnya lahan atau kayu. Tapi, hendaknya tidak berlebih-lebihan dan merusak hutan dengan sia-sia. Baca juga Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama 5. Karya Tuhan Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan, jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu. Tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda. Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan dalam serpihan cinta sekaligus sengketa. Berabad-abad pula Adam gelisah mencoba menyatukan wajah Tuhan dalam gambaran seutuhnya. Namun selalu sia-sia ia. Sebab, Tuhan lebih suka hadir dalam keelokan yang beraneka. Pada keelokan pohon dan keindahan batu, pada keperkasaan ombak, dan kediaman gunung. Pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari dan pada wajah manis seorang istri, Tuhan hadir dalam senyum abadi. Berabad-abad wajah Tuhan bertebaran pada ayat-ayat alam yang selalu menemukan tafsir sendiri. Ahmadun Yosi Herfanda, Ayat-Ayat Alam Contoh puisi pendek tentang alam yang kental dengan nuansa islami ini tidak hanya menceritakan keindahan alam, tapi juga kekaguman pada Tuhan. Sang penulis terpukau sekaligus bersyukur melihat saat melihat indahnya langit, gunung, laut, dan bebatuan. Mampu melihat dan menikmati alam seperti pengalaman sang penulis merupakan rezeki dari Allah. Karena itu, ucapan syukur baiknya selalu dilantunkan setiap kali kamu terpana akan keindahan alam. Seperti yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Baca juga Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam 6. Bencana Datang Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari, tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka, tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan, bukan lagi manusia. Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu, mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang, memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu, maka kau tentu dan pastilah hanya seonggok sampah. Manakala bencana datang marilah bersatu ulurkan tangan bantu sesama dan bukannya justru jadikan bencana sarana menghina dan menista. Berty Sinaulan, Manakala Puisi tentang alam tadi ditulis sebagai bentuk kesedihan penulis terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok dan Bali pada Agustus 2018. Sayangnya, kondisi Indonesia pada saat itu tengah panas karena menjelang pemilu. Adanya bencana alam malah menjadi alasan untuk saling menghina lawan politik. Jika kamu termasuk orang yang beruntung karena tidak terkena dampak gempa, maka bersyukurlah selalu. Apabila kamu memiliki rezeki yang berlimpah, berbagilah pada saudara-saudara yang ada di daerah bencana. Sekecil apa pun bantuanmu, pasti akan tetap berguna bagi mereka. 7. Lautan Kebebasan Daratan adalah rumah kita dan lautan adalah kebebasan. Langit telah bersatu dengan samudra dalam jiwa dan dalam warna. Ke segenap arah berlaksa-laksa hasta di atas dan di bawah membentang warna biru muda. Tanpa angin mentari terpancang bagai kancing dari tembaga. Tiga buah awan yang kecil dan jauh berlayar di langit dan di air bersama dua kapal layar bagai sepasang burung camar dari arah yang berbeda. Sedang lautan memandang saja. Lautan memandang saja. Di hadapan wajah lautan nampak diriku yang pendusta Di sini semua harus telanjang bagai ikan di lautan dan burung di udara. Tak usah bersuara! Janganlah bersuara! Suara dan kata terasa dina. Daratan adalah rumah kita, dan lautan adalah rahasia. Rendra, Lautan Puisi karya sastrawan asal Jawa Tengah ini, mungkin akan membuatmu berimajinasi tentang lautan. Bayangkan wajahmu diterpa angin, telingamu digoda gemuruh ombak, dan matamu dimanjakan langit biru yang luas. Tidak hanya bisa membuat pembacanya hanyut ke dalam imajinasi, makna pada puisi ini juga sangat dalam. Rendra menggambarkan betapa luas dan indahnya lautan dengan kebebasan. Baginya saat manusia merasakan kebebasan mereka bisa menjadi apa saja. Baca juga Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding Adakah Contoh Puisi Pendek tentang Alam Tadi yang Jadi Favoritmu? Dari tujuh puisi di atas, adakah yang menjadi favoritmu? Apakah kamu terinspirasi untuk mencoba menulis puisimu sendiri setelah membacanya? Jika sudah, tunggu apa lagi, ambil pena dan kertas lalu tulis sebelum idemu lenyap. Puisi memang sebuah media yang cocok untuk berekspresi, tapi baiknya mengandung pesan. Sebagai contoh, puisi tentang alam tadi, ada yang mengandung sindiran sosial, ada mengandung pesan marah, gembira, bahkan doa. Jika kamu suka membaca puisi, jangan lupa kunjungi artikel puisi ruang pena lainnya di KepoGaul. Kamu bisa menemukan beragam tema puisi, mulai dari keluarga, guru, orang tua, cinta, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisBayu SetoMochammad Bayu Seto merupakan alumni Ilmu Hubungan Internasional UMY. Lelaki dengan hobi menulis ini sempat terjun di bidang film pendek sebagai script writer dan sutradara dan memenangkan beberapa penghargaan. Tidak hanya film, ia juga merupakan coffee enthusiast. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Jthj9t.
  • j1bacn1xzk.pages.dev/428
  • j1bacn1xzk.pages.dev/162
  • j1bacn1xzk.pages.dev/24
  • j1bacn1xzk.pages.dev/114
  • j1bacn1xzk.pages.dev/535
  • j1bacn1xzk.pages.dev/73
  • j1bacn1xzk.pages.dev/130
  • j1bacn1xzk.pages.dev/566
  • puisi tentang alam yang rusak